27 Mei 2012

SIAPA MAMPU MENGHENTIKAN WAKTU (Bagian IV)


Ketika aku dan Mala menjalani masa pacaran selama lebih kurang 3 tahun, Pak Samuel pindah tugas ke Corp Polisi Militer di kota Tarakan. Beliau bermaksud mengurus surat-surat pindah sekolah untuk kedua orang anaknya Mala dan Edy agar ikut ke Tarakan, tetapi Mala memilih tetap tinggal di Tanjung Redeb dan menjadi ibu dari anak-anakku.

Setelah melalui perjuangan berat, sedikit demi sedikit usaha dan kerja keras kami membangun tempat ini menjadi tempat tinggal yang nyaman akhirnya mulai jadi kenyataan. Sebagian besar apa yang kami tanam di sini berhasil tumbuh, meski perlahan. Di dalam kolam di samping rumah ada sekitar sepuluh ribu ekor ikan nila dan ikan patin yang sedang dalam masa pertumbuhan dan hampir siap panen. Karena itu kami menamakan tempat ini ”Pondok Nila.”

            Telepon seluler di kamarku berbunyi. Aku berdiri untuk mengambilnya, tapi hampir saja aku terjatuh kembali di kursi. Tiba-tiba punggungku terasa sakit luar biasa, seperti ditusuk dengan jarum. Aku berusaha sekuatnya tetap berdiri. Setelah rasa sakit agak reda  aku berjalan perlahan menuju kamar tidur dan mengangkat telepon.
-       Selamat pagi Wish, bagaimana keadaanmu? – dari seberang sana terdengar suara Mala.
-       Pagi, aku baik-baik saja - Aku tidak mau memberitahukan bahwa sebenarnya keadaanku tidak cukup baik.
-       Dari nada suaramu sepertinya kamu kurang sehat. – kata Mala dengan curiga dari ujung telepon. – Apa benar kamu baik-baik saja? –
-       Benar say, aku sehat-sehat saja. Kalian di Banjarmasin bagaimana? - tanyaku.
-       Kami juga baik. Tapi aku belum bisa kembali ke Pondok (maksudnya “Pondok Nila”) besok pagi, karena urusan perpanjangan STNK di Kantor Samsat Banjarmasin belum selesai. Mungkin baru selesai lusa, setelah itu baru aku pulang.
-       Ya, tidak apa-apa, yang penting tolong suruh anak-anak mengurus STNK-nya sampai selesai. – kataku.
Surat Tanda Nomor Kendaraan dan pembayaran pajak tahunan mobil kami akan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli. Kantor Samsat hanya bersedia melayani permohonan perpanjangannya jika diajukan dalam waktu 2 atau 3 hari sebelum tanggal jatuh tempo, namun jika terlambat diajukan oleh pemilik  kendaraan maka kelambatan satu hari saja dapat dikenakan denda atau penalty dengan nilai sama dengan kelambatan selama 1 bulan.
-       Aku sih maunya cepat-cepat pulang. Kasihan kamu sendirian, pasti makan minumnya nggak teratur karena sibuk ngurus ikan di kolam. 
-       Jangan kawatir, aku bisa mengatasinya sendiri. –
Aku tahu bahwa Mala sedang bingung. Ia ingin segera pulang ke Pondok, tapi urusan di Banjarmasin belum selesai. Disamping itu ia pasti menginginkan untuk tinggal lebih lama bersama cucunya Keysha, puteri pertama anakku Aline yang baru berumur 4 bulan. Betapa cepatnya waktu berlalu. Rasanya baru beberapa tahun saja aku dan Mala menikah, tahu-tahu sekarang kami sudah mempunyai cucu. Kata orang, rasa kasih sayang terhadap cucu jauh lebih kuat dibandingkan dengan terhadap anak-anak kita. Ungkapan itu memang tidak terlalu berlebihan. Tetapi kasih sayang Mala terhadap diriku melebihi segala-galanya. Itu aku tahu pasti, dan itulah yang paling aku sukai dari dia. Dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas, demikian telah tertulis di dalam kitab tua.
-       Sudah dulu ya Wish? Aku mau bersih-bersih rumah. – kata Mala dari ujung telepon.
-       Ya, titip cium dari Opa untuk Keysha – kataku sambil menutup telepon dan meletakkannya kembali di atas meja.
 
Aku berpikir sejenak tentang apa yang akan kukerjakan pada hari ini. Okey, nomor satu adalah mandi. Ketika aku mengangkat kedua tangan ke atas untuk membuka baju, sakit punggung terasa menyengat lagi. Bahkan kali ini dengan intensitas yang lebih tinggi, menusuk tembus sampai ke bagian bawah dada. Aku menatap ke dalam cermin di kamar mandi. Ternyata di sekitar punggung dan sisi badan sebelah kiri ada gelembung-gelembung sebesar biji cabe rawit, tumbuh secara berkelompok. Kucoba menekannya dengan ujung jari. Sakit, seperti disulut dengan puntung rokok yang sedang menyala. Akupun langsung mengambil keputusan: hal kedua yang aku lakukan hari ini adalah pergi ke rumah sakit umum Tamiang Layang untuk mencari tahu penyakit apa yang sedang aku alami.

Tidak ada komentar: